 |
| Kegiatan panen raya padi di lahan seluas 2,5 hektare milik warga Desa Kebaron.Foto:Sit |
SIDOARJO||KABARZINDO.com-Suasana penuh semangat dan kebersamaan tampak mewarnai kegiatan panen raya padi di lahan seluas 2,5 hektare milik warga Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, pada Rabu (9/4/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara aparat TNI melalui Babinsa, pemerintah daerah, kelompok tani, dan Bulog dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Babinsa Desa Kebaron, Serma Edi dari Koramil 0816/05 Tulangan; Petugas Pertanian Kecamatan Tulangan, Bapak Rozi; anggota Kelompok Tani “Kebaron Makmur”; para petani Desa Kebaron; serta perwakilan dari Bulog, Bapak Dio Vani.
Panen dilakukan dengan menggunakan mesin panen modern (combine harvester) yang mempercepat proses pemanenan dan meminimalisir kehilangan hasil. Dari lahan 2,5 hektare tersebut, diperoleh hasil panen sebesar 9,380 ton gabah kering panen (GKP), yang seluruhnya langsung dijual ke Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Babinsa Serma Edi dalam keterangannya menyampaikan bahwa kehadirannya dalam kegiatan panen ini merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab TNI AD dalam mendampingi dan mendukung para petani. “Kami hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan wilayah, tetapi juga untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kerja sama antara petani, pemerintah, dan Bulog, harapannya hasil pertanian bisa terserap optimal dan petani mendapat harga yang layak,” ujar Serma Edi.
Bapak Rozi dari pihak pertanian kecamatan juga mengapresiasi kegiatan ini, yang dinilainya sebagai bentuk kolaborasi nyata lintas sektor untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Sementara itu, Bapak Dio Vani dari Bulog memastikan bahwa gabah yang dibeli akan dikelola secara optimal untuk cadangan pangan nasional.
Panen raya ini juga menjadi momentum bagi para petani untuk terus semangat dalam bercocok tanam. Harapannya, pola pertanian modern yang efisien dan didukung oleh berbagai pihak seperti ini bisa menjadi model yang berkelanjutan bagi desa-desa lainnya.
