![]() |
Serda Yusuf Ismawanto, Babinsa Desa Kandangan, yang secara aktif melaksanakan pengecekan peternakan ayam petelur di wilayahnya.foto:sit |
SIDOARJO||KABARZINDO.com-Di tengah upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan, peran serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) menjadi garda terdepan dalam pendampingan masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Serda Yusuf Ismawanto, Babinsa Desa Kandangan, yang secara aktif melaksanakan pengecekan peternakan ayam petelur di wilayahnya.
Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan rutin, namun wujud nyata kepedulian TNI terhadap kondisi masyarakat. Serda Yusuf terjun langsung ke kandang ayam milik Rohim (45), seorang peternak lokal yang bersemangat mengembangkan usaha peternakan ayam petelur. Dalam kunjungannya, Serda Yusuf tidak hanya melihat kondisi ayam dan kandang, tetapi juga berdiskusi dengan peternak mengenai kendala yang dihadapi, serta memberikan masukan terkait perawatan dan pengelolaan peternakan yang baik.
"Kami melihat potensi besar dari sektor peternakan ayam petelur di Desa Kandangan. Selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, juga berkontribusi pada ketahanan pangan di tingkat lokal," ujar Serda Yusuf. "Oleh karena itu, kami sebagai Babinsa akan terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada para peternak, sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik."
Bapak Rohim (45) menyambut baik kehadiran Babinsa di peternakannya. Ia merasa terbantu dengan adanya pendampingan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari Babinsa. Dengan adanya pendampingan ini, kami jadi lebih termotivasi untuk terus mengembangkan usaha peternakan ayam petelur," ungkapnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh Serda Yusuf Ismawanto ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial (Binter) yang dilaksanakan oleh TNI. Melalui program ini, TNI berupaya untuk lebih dekat dengan masyarakat, serta memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam upaya peningkatan ketahanan pangan.