![]() |
Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Rapat Pleno ALCo APBN KiTa Regional Jawa Timur. Foto:Ist |
JAKARTA||KABARZINDO.com– Perekonomian Jawa Timur terus menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan sebesar 5,03% (yoy) pada Triwulan IV-2024. Peningkatan aktivitas produksi dan mobilitas masyarakat menjadi faktor utama pendorong ekonomi di wilayah ini. Dari sisi permintaan, pertumbuhan masih didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT), sementara dari sisi penawaran, sektor industri pengolahan tetap menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Jawa Timur juga tercatat sebagai kontributor terbesar kedua terhadap perekonomian Pulau Jawa dan nasional, masing-masing sebesar 25,23 persen dan 14,39 persen.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, Kamis (27/2/2025) menerangkan, tingkat inflasi tahunan (yoy) di Jawa Timur menunjukkan tren perbaikan dengan angka 1,06 persen pada Januari 2025. Komoditas utama yang berkontribusi terhadap inflasi meliputi daging ayam ras, minyak goreng, dan cabai rawit.
Sementara itu, aktivitas perdagangan internasional di Jawa Timur pada Desember 2024 mencatat ekspor senilai USD 2,10 miliar dan impor sebesar USD 2,77 miliar. Di sektor kelautan dan perikanan, Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengalami peningkatan sebesar 1,20 persen dari 96,92 menjadi 98,09 pada Januari 2025. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga hasil produksi nelayan, terutama dari komoditas seperti udang, belut, nila, layang, kembung, dan cumi-cumi.
Dari sisi fiskal, realisasi pendapatan negara di Jawa Timur hingga Januari 2025 mencapai Rp 19,49 triliun atau 6,86 persen dari target tahunan Rp 284,26 triliun. Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp19,05 triliun (6,83 persen) dari target), dengan kontribusi terbesar berasal dari Pajak Ditjen Pajak sebesar Rp 7,05 triliun dan kepabeanan serta cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp 11,99 triliun. Selain itu, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 445,23 miliar atau 8,4% dari target Rp 5,3 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja negara di Jawa Timur mencapai Rp 12,16 triliun atau 9,72 persen dari total pagu anggaran. Dari jumlah tersebut, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) menyerap Rp 1,5 triliun, sedangkan Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp 10,66 triliun.
Dengan capaian ini, ekonomi Jawa Timur tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang positif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang kuat, sektor industri yang produktif, dan kebijakan fiskal yang berjalan efektif. Pemerintah optimistis tren pertumbuhan ini akan berlanjut di tahun 2025 dengan tetap menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kinerja ekspor.
Reporter:tim