Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sidoarjo, menggelar rilis akhir tahun 2024, di Aston Hotel, Jumat (27/12/2024) Siang.foto:tri |
SIDOARJO||KABARZINDO.com- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sidoarjo, menggelar rilis akhir tahun 2024, di Aston Hotel, Jumat (27/12/2024) Siang.
Rilis tersebut terkait capaian dan kinerja jumlah kasus yang ditangani selama tahun 2024.
Kepala BNNK Tuban, AKBP Gatot Soegeng Soesanto mengatakan, sepanjang tahun 2024 ini telah melaksanakan tes urine sebanyak 3.053 orang yang meliputi instansi pemerintah, swasta, lingkungan pendidikan dan masyarakat umum.
Dari jumlah tersebut, 62 berasal dari alokasi DIPA BNNK, sementara 2.991 lainnya melalui program non-DIPA,"ucap Gatot
Tahun 2024 Bidang pencegahan BNNK Sidoarjo, telah melaksanakan Sosialisasi 288 kali kepada 50.095 orang juga meraih katagori tinggi dengan angka 84.821 dalam Index Ketahanan Keluarga (DEKTARA). Dalam melaksanakan program pencegahan di Kabupaten Sidoarjo, telah berhasil meraih katagori sangat tinggi dengan angka 55.21 dalam indeks DEKTARI.
Pada 2024, dua desa bersinar (bersih narkoba) baru telah dibentuk, yakni Desa Wedoro dan Desa Medaeng di Kecamatan Waru. Program desa bersinar ini bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dalam melawan penyalahgunaan narkoba.
Meski baru dibentuk, program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di kedua desa ini telah berhasil merehabilitasi 10 orang melalui rawat jalan. Sebelumnya, desa bersinar sudah ada di beberapa lokasi, seperti Desa Bungurasih, Desa Bluru Kidul, Kelurahan Lemahputro, Desa Mulyodadi, Desa Rangkah Kidul, Desa Prasung, dan Desa Gemurung.
Gatot menambahkan bahwa sebanyak 50 orang telah dilatih oleh BNNK Sidoarjo sebagai penggiat anti narkoba melalui berbagai pelatihan teknis dan lokakarya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan narkoba.
Menurut Gatot, rehabilitasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba. Rehabilitasi bukan hanya memulihkan kondisi fisik, tetapi juga kesehatan mental dan hubungan sosial.
“Klinik rehabilitasi BNNK Sidoarjo telah merehabilitasi 10 orang. Selain itu, kami bekerja sama dengan empat lembaga rehabilitasi, yaitu Yayasan Merah Putih, Yayasan YR Kobra, Yayasan Sahwahita, dan Yayasan Al-Kholiqi, serta dua rumah sakit, yakni RSUD Sidoarjo dan RS Bhayangkara Porong,” paparnya.
Gatot juga menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan sosialisasi gratis kepada desa atau kecamatan yang memerlukan edukasi terkait bahaya narkoba.
“Jika ada pihak yang ingin kami datang untuk melakukan sosialisasi, silakan bersurat terlebih dahulu. Layanan ini gratis tanpa dipungut biaya,” tandasnya.
"Tentu kami juga meminta bantuan kepada rekan pers untuk berjalan beriringan dengan kami, yang merupakan mitra strategis dari BNN untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat," pungkasnya.
Reporter:tri/tim