KEDIRI||KABARZINDO.com-Calon Bupati Kediri nomor urut 1 Deny Widianarko terus mensosialisasikan program 300 hingga 500 juta perdusun pertahun yang akan diterapkan ketika dirinya terpilih nanti. Program tersebut, akan melengkapi program Pemerintah yang sudah ada. Bahkan akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat ditingkat bawah yakni Dusun.
Meski berupa program, Kata Deny, pelaksanaannya nanti akan seperti yang diinginkan oleh masyarakat. Sebab, masyarakatlah yang mengusulkan program itu melalui rembug dusun yang akan langsung ditujukan ke Dinas terkait.
Hal itu disampaikan Deny ketika dikonfirmasi awak media, usai dirinya melakukan podcast dengan salah satu media Nasional, di Pendopo Puri Keraton, Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Senin (18/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Calon Bupati yang identik dengan blangkon itu juga meluruskan pernyataan Petahana saat debat publik yang menganggap bahwa program 300 hingga 500 juta perdusun pertahun sama dengan miliknya.
"Program pembangunan dusun 300 hingga 500 juta perdusun pertahun ini bukan hanya soal dana, melainkan pendekatan pembangunan berbasis dusun yang lebih terstruktur dan terarah,dan tepat sasaran," kata Deny.
Menurut Deny, setiap dusun akan mendapatkan program pembangunan dusun 300 juta hingga 500 juta setiap tahunnya, Deny menekankan bahwa program ini bersifat fleksibel, dimana anggaran yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing Dusun.
"Program tersebut dapat diwujudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk infrastruktur, pengembangan UMKM, keagamaan, kepemudaan, olahraga, seni, budaya, hingga program sosial seperti bedah rumah," terangnya.
Deny juga menjelaskan bahwa, pendekatan pembangunan berbasis dusun yang diusungnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan model pembangunan yang hanya berfokus pada tingkat Desa seperti yang saat ini terjadi.
"Jika pembangunan hanya berbasis Desa, distribusi anggaran dan program bisa tidak merata, karena dana seringkali dibagi terbatas di tingkat Dusun. Sebaliknya, dengan pendekatan berbasis Dusun, setiap wilayah akan mendapatkan anggaran yang jelas, terploting sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
Selain itu, pasangan Mudawamah ini juga menekankan pentingnya partisipasi publik dalam merancang program-program pembangunan. Ia berpendapat bahwa masyarakat di tingkat dusun lebih memahami kondisi dan permasalahan yang ada, sehingga mereka harus dilibatkan dalam perencanaan anggaran dan program.
Dengan dilibatkannya masyarakat dalam setiap tahap perencanaan, program ini akan lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kemajuan dusun dan desa. Dengan demikian, diharapkan Kabupaten Kediri dapat mencapai kemajuan yang signifikan, seiring dengan terwujudnya desa-desa yang lebih kuat dan mandiri.
Melalui program pembangunan berbasis Dusun ini, Deny berharap dapat menciptakan desa-desa yang lebih kuat dan mandiri, yang pada gilirannya akan mempercepat proses pembangunan di Kabupaten Kediri secara keseluruhan.
"Masyarakat yang paling paham tentang kondisi dusunnya, bukan Bupati. Desa yang kuat dan mandiri itu akan mampu mengatasi masalah di tingkat bawah sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar di tingkat Kabupaten. Maka jika Desa Kuat Kediri akan Hebat," pungkasnya.
Reporter:Rohmad