KEDIRI||KABARZINDO.com-Dua Pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati Kediri yakni, nomor 1 Deny Widyanarko-Mudawamah (Deny-Muda) dan No urut 2 Hanidhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa (Dhito-Dewi) mengikuti debat publik yang digelar KPU Kabupaten Kediri di Insumo Kediri Convention Center (IKCC), pada Kamis malam (24/10/2024).
Selain masing-masing Paslon, kedua Paslon juga membawa ratusan pendukung. Setiap Paslon dijatah 150 orang pendukung yang boleh masuk kedalam arena debat. Debat publik ini juga disaksikan oleh Forkompinda Kabupaten Kediri.
Adapun tema yang diangkat dalam debat ini yaitu 'Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah'.
Dalam debat Pertama ini, KPU Kabupaten Kediri menunjuk lima panelis untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang kemudian diajukan atau disampaikan oleh moderator kepada kedua Paslon.
Panelis-panelis tersebut di antaranya, Mochamad Adnan Magribi Sahril Azhar, Peneliti Sidikasi Pemilu dan Demokrasi. Taufiq Al Amin, Akademisi sekaligus Ketua LP2 IAIN Kediri. Deasy Wulandari, Dosen Universitas Negeri Jember. Kurniawan Muhammad, Direktur Utama Radar Kediri. Jarotd Hermasyah, Dosen Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Debat diawali dengan penyampaian visi misi para Paslon, dilanjutkan dengan pendalaman melalui pertanyaan dari panelis yang dibacakan oleh moderator. Kemudian ada sesi tanya jawab dan diakhiri dengan closing statement.
Dalam penyampaian visi misinya, Paslon nomor urut 1 Deny – Mudawamah yang menyebut dirinya sebagai putra asli daerah, akan menjadikan Kabupaten Kediri mandiri maju sejahtera dan berkeadilan. Untuk mewujudkan visi tersebut Paslon ini akan menggelontorkan anggaran sebesar 300 sampai 500 juta per dusun pertahun. Deny bahkan menyebut, Ia akan mundur jika dalam dua tahun tidak mampu merealisasikan program tersebut.
Sedangkan Paslon nomor urut 2 Dhito-Dewi tampak memamerkan keberhasilannya memimpin Kabupaten Kediri 3,5 tahun kebelakang. Mereka berkomitmen melanjutkan program yang sudah berjalan dan terus meningkatkan program disektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dhito juga menjanjikan peningkatan intensif untuk para GTT dan PTT, termasuk Guru Madin.
Meski terjadi saling sindir dan perdebatan yang sengit, tetapi diakhir debat kedua Paslon tampak saling menghampiri dan berjabat tangan hingga saling cipika-cipiki.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, menuturkan, debat publik merupakan bagian dari tahapan Pilkada serentak 2024. Debat ini, kata dia, menjadi ruang bagi calon memaparkan visi misi, sesuai amanah PKPU No. 13 Tahun 2024.
Nanang mengimbau, agar masyarakat Kediri memilih berdasarkan kesadaran dan visi misi para Paslon.
"Pilihan yang baik lahir dari pemahaman, bukan dari ajakan atau dorongan pihak lain," kata Naqos, sapaan akrab Nanang Qosim.
Naqos menekankan, pentingnya Pilkada damai sebagai sarana integrasi bangsa. Pihaknya ingin Pilkada Kabupaten Kediri menghasilkan pemimpin yang mampu membangun daerah menjadi lebih baik. Ia juga mengingatkan pentingnya kompetisi yang sehat dan tanpa ujaran kebencian.
"Untuk menang, cukup buktikan program unggulan, tidak perlu menjatuhkan calon lain," tutupnya.(ADV/mad)