Sugiono Adi Salam pengusaha asal Gedangan kabupaten Sidoarjo, Bacabup Sidoarjo, (baju batik).foto:tri |
SIDOARJO||KABARZINDO.com – Sehari menjelang pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Sugiono Adi Salam pengusaha asal Gedangan kabupaten Sidoarjo ini, tiba-tiba mengundurkan diri dari pencalonan. Hal ini disampaikan olehnya ketika sesi wawancara pada Jumpa Pers di Manis ae Caffe & Space PerumTaman Pinang Indah, Rabu (28/08/2024) Siang.
“Saya mengundurkan diri dari pencalonan Bupati melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sidoarjo. Karena partai yang saya harapkan tidak memberikan rekom.Dari sisi lain juga tidak sesuai dengan ciri-ciri untuk mengikuti keinginan partai," ucapnya.
Selain itu, Sugiono juga menambahkan bahwa salah satu alasan lain tidak ada kecocokan dengan cawabup yang ditawarkan,karena ada perbedaan terkait visi dan misi. Dengan pengunduran dirinya, sugiono tetap legowo dan tidak mencalonkan lagi walaupun partai besar ini,masih inginkan pencalonannya.
" Kemari pada pukul 18.00 WIB partai besar ini menghubungi saya agar tetap maju menjadi bacabup Sidoarjo, tapi saya sudah memutuskan untuk kembali menjadi warga Sidoarjo, dan berhenti mencalonkan.Apa yang kita harapkan juga tidak sesuai dengan komitmen. Dengan pengunduran diri ini,saya bisa belajar.Kalau mau bermain politik ya jadilah kader mulai dari awal, karena kami berangkat dari profesional,"paparnya.
Berjiwa satria tertanam di Sugiono, sebagai warga negara yang baik tetap memberikan dukungan bagi calon yang nantinya ikut dalam kontestan Pilkada 2024 di Sidoarjo. Hal ini bukan karena masalah mahar dan sebagainya tetapi ketidak cocokan Bacawabup yang ditawarkan oleh partai besar, kalau begini kapan kita bisa maju dan leluasa membangun kabupaten Sidoarjo,yang tidak sejalan dengan visi dan misi.
“Saya hanya bisa berharap siapapun yang menjadi pemimpin daerah di Sidoarjo, bisa membawa perubahan Sidoarjo, menjadi lebih maju lagi,"Pungkas Sugiono saat berbincang santai bersama rekan media Sidoarjo.
Sementara Koordinator Dulur Abak Gik, Ustadz Yasin berharap Pilkada Sidoarjo yang digelar setiap 5 tahun sekali ada perubahan signifikan. Terutama untuk masyarakat pinggiran yang tinggal di pelosok daerah atau pesisir Sidoarjo.
"Jangan sampai usai Pilkada setiap 5 tahun sekali masyarakat pesisir Sidoarjo tetap tidak ada pembangunan. Sayang sekali dengan nilai APBD Sidoarjo yang sudah mencapai Rp 5 triliun lebih kalau pembangunan tidak merata dan tidak menyentuh sampai bawah," tandasnya
Reporter:tri