Kabar Pilkada
KEDIRI||KABARZINDO.com-Menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi menghimbau masyarakat untuk menjaga rasa persaudaraan dan kebersamaan di tengah keberagaman. Ia juga mengajak masyarakat menjadikan Kabupaten Kediri sebagai contoh toleransi yang baik.
Hal itu disampaikan Ninik Sunarmi dalam sambutan pembukaan kegiatan doa lintas agama yang digelar KPU Kabupaten Kediri dihalaman kantornya, pada Selasa malam (11/06/2024).
Selain dihadiri oleh semu pemuka agama yang ada di Kabupaten Kediri, kegiatan ini juga dihadiri oleh Forkopimda, tokoh masyarakat hingga Bawaslu.
Doa Lintas agama ini digelar dengan harapan pelaksanaan Pilkada 27 November nanti nanti bisa berjalan lancar. Selain itu, agar seluruh penyelenggara, mulai dari KPU sampai di tingkat TPS dapat menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pilkada di tahun 2024 dengan jujur, transparan dan penuh dengan integritas.
"Semoga di awal ini adalah tahapan kita bisa berjalan dengan lancar sampai dengan didapatkan pemimpin yang terbaik, memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat Kabupaten Kediri pada khususnya dan untuk Jawa Timur pada umumnya," ucap Ninik Sunarmi.
Dalam kesempatan itu, Ninik juga menitipkan pesan kepada para tokoh agama agar menyampaikan kepada para jemaahnya bahwa 27 November nanti akan memilih pemimpin yakni bupati dan wakil bupati serta memilih gubernur dan wakil gubernur untuk 5 tahun ke depan.
Di akhir sambutannya, Ninik menyampaikan bahwa, ini adalah akhir dari masa jabatan komisioner KPU periode 2019-2024.
"Semoga apa yang kita lakukan selama tahapan Pilkada 2019, kemudian pemilu dan juga Pilkada hari ini bisa memberikan kebermanfaatan untuk Kabupaten Kediri. Setelah ini akan berganti kepada kepemimpinan yang baru. Semoga dengan kepemimpinan yang baru nanti akan membawa KPU Kabupaten Kediri menjadi lebih baik," harapnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Nanang Qosim, menyebut, dalam Pilkada 2024 nanti di Kabupaten Kediri akan ada 2.345 tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah itu berkurang hampir separo jika dibandingkan dengan Pemilu Februari lalu. Pada saat itu jumlah TPS mencapai 4.261.
"Sesuai petunjuk KPU Provinsi, dulu (Pemilu 14 Februari) tiap TPS masing-masing 300 (pemilih), sekarang 600 (pemilih)," terang Nanang.
Terkait dengan TPS Lokasi Khusus (Loksus), kata Nanang, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan ulang. Hal ini dilakukan lantaran ada perbedaan loksus Pemilu dan Pilkada. Loksus pemilu untuk seluruh warga negara Indonesia, sedangkan Loksus Pilkada hanya warga Jawa Timur.
"Kita masih menunggu petunjuk dulu dari KPU RI, tapi sementara memang dari loksus (pemilu) kemarin kita datangi, kita koordinasi dengan pondok pesantren sebagai basis Loksus, kalau memang memungkinkan didekatkan TPS di sekitarnya kalau tidak ya mungkin nanti akan menunggu petunjuk lebih lanjut," tutupnya.
Reporter:rohmad