KEDIRI||KABARZINDO.com- Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Kediri terus berjalan. 1.032 orang yang menjadi Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan telah dilantik pada Minggu (26/05/2024) lalu saat ini sedang melakukan pemetaan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Nanang Qosim, usai media gathering bersama para jurnalis di PE. Talk Cafe Kediri, Rabu malam (29/05/2024).
Nanang menyebut, jumlah maksimal pemilih pada setiap TPS pada pemilu kemarin sebanyak 300 orang. Sedangkan pada Pilkada 2024 rencananya maksimal akan ada 600 pemiliih di tiap TPS.
"Tentunya tidak semua TPS berisi 600 orang, kita tetap mempertimbangkan jarak, terutama di wilayah pegunungan yang secara geografis tidak memungkinkan ada penggabungan TPS," Ujar Nanang.
Menurut Nanang Qosim, KPU akan memastikan semua masyarakat Kabupaten Kediri tidak kehilangan hak pilihnya.
"Jangan sampai karena penggabungan TPS Masyarakat kemudian tidak datang ke TPS. Tentu tidak boleh terpisah satu keluarga menjadi beberapa TPS,"lanjutnya.
Terkait keberadaan TPS Lokasi Khusus (Loksus), kata Nanang, akan tetap ada. Tetapi, jumlahnya sudah pasti berkurang.
Perubahan jumlah Loksus terjadi lantaran Pemilukada kali yang digelar di Kabupaten Kediri hanya untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Bupati dan wakil Bupati Kediri, sedangkan pada Pemilu February lalu ada pemilihan Presiden dan wakil Presiden,
Sementara itu, Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi mengajak media untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi mensukseskan Pilkada serentak 2024.
"Kami berharap dalam Pilkada 2024 ini bisa mengulang kembali harmonisasi antara rekan media dengan KPU seperti Pilkada tahun lalu. Kami mengajak bersama-sama untuk mensukses dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2024," ucap Ninik.
Diketahui, Media Gathering tersebut mengahdirkan tiga narasumber yakni, Ketua PWI Kediri Raya Bambang Iswahyoedi, Ketua AJI Danu Sukendro dan Ketua IJTI Kediri Romi Dwi Juliandri. Sementara pematik diskusi adalah Arlis selaku Prahum Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri.
Reporter:Rohmad