KEDIRI||KABARZINDO.com-Diatas lahan hampir 1000 meter persegi, sebuah tempat nongkrong dengan konsep unik hadir di Kota Kediri. Konsep Jawa yang di padu dengan sentuhan modern, menjadikan tempat ini kian nyaman untuk sekedar nongkrong bersama sejawat maupun berdiskusi dengan rekan bisnis.
Lokasinya yang strategis yakni sekitar 100 meter arah barat Stasiun Kota Kediri, menjadikan tempat ini gampang dikunjungi. Bagi anda yang turun dari kereta api tak sampai 1 menit berjalan kaki sudah tiba di lokasi.
Tak hanya unik dalam segi arsitektur yang menampilkan konsep Jawa, pengakuan dari sang pemilik, Adi Suwono, bahan yang digunakan untuk membangun bangunan ini menggunakan bahan daur ulang (recycle).
Menurut Adi Suwono, tempat nongkrong atau Cafe dan resto yang diberi nama Tebu (temu budaya) ini tidak hanya menyajikan makanan dan minuman, namun tempat ini di desain untuk memberi wadah bagi penggiat seni dan kebudayaan di Kediri.
Tak hanya itu, didalam Tebu ini juga dilengkapi dengan work space, Art Space hingga space untuk UMKM.
"Tebu ini sebuah konsep yang coba kita tawarkan tanpa meninggalkan budaya, karena kita ini tinggal di Kediri. Kediri berbudaya tidak hanya slogan, tapi kami buktikan bahwa dengan tebu ini betul-betul berbudaya, kita melihat kearifan lokal untuk kita tampilkan di tengah kota supaya bisa menjadi pemicu masyarakat bahwa kebudayaan kita ini sangat luhur dan adiluhung" kata Adi Suwono, disela-sela Grand Opening Tebu, Kamis petang (30/11/2023).
Pria yang tengah mencalonkan diri sebagai Anggota DPR-RI ini menyebut, banyak hal nanti bisa diekspresikan di tempat ini, baik itu bidang kesenian atau bidang yang lainnya seperti UMKM .
"Kami kumpulkan di sini menjadi satu miniatur kecil daripada Kediri khususnya, bahwa Kediri ini punya hal yang sangat luar biasa yang bisa kita tampilkan" lanjutnya.
Pada salah satu sudut tempat ini juga terdapat alat membuat kain tenun ikat khas Kota Kediri. Pengunjung kata dia, bisa melihat langsung proses pembuatan kain tenun ikat.
"Penenun ini adalah bagian daripada sebuah budaya yang harus betul-betul di uri-uri, maksudnya harus dilestarikan agar ke depan supaya tetap terjaga," Ungkapnya.
Selain memberi wadah dan panggung para pegiat seni, dengan dibukanya Tebu, Adi Suwono berharap bisa memantik kesadaran masyarakat untuk melestarikan seni budaya di Kediri.
"Harapan kami dengan memberikan panggung khusus (pada penggiat seni) ini, mereka bisa memaksimalkan, mempertunjukkan bahwa Kediri ini punya banyak seni, punya banyak hal yang bisa ditampilkan dan bisa dijual. Dimulai dari hal yang kecil ini mungkin akan bisa mendunia" tutupnya.
Reporter:Rohmad