Pasar Larangan Sidoarjo Kembali Ricuh Diduga Akibat Ulah Oknum Provokator


Penertiban puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di depan ruko depan Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo berakhir ricuh, Senin (31/07/2023).foto:ist

SIDOARJO||KABARZINDO.com-Penertiban puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di depan ruko depan Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo berakhir ricuh, Senin (31/07/2023). Ini menyusul ratusan petugas gabungan yang disiagakan di lokasi relokasi yakni blok timur Pasar Larangan terlibat bentrok dengan para pedagang.

Hal ini diduga dipicu para pedagang nekad melempari petugas dengan balok kayu dan buah-buahan. Akibatnya, seorang pedagang terluka akibat terkena lemparan balok kayu itu hingga terluka di bagian kepalanya.

Aksi penolakan penertiban ini, bukan kali pertama. Sebelumnya, para pedagang ini juga menggelar aksi serupa beberapa bulan lalu saat petugas gabungan menertibkan pedagang untuk direlokasi ke bagian belakang (barat) Pasar Larangan.

"Saya sebagai pedagang tidak tahu kalau hari ini lapak saya harus dibongkar paksa petugas. Saya hanya pedagang yang mau mencari rejeki," ujar salah seorang pedagang Soleh sambil berteriak saat ditertibkan petugas.


Sekretaris Satpol PP Pemkab Sidoarjo yang memimpin pelaksanaan operasi penertiban pedagang, Yany Setiawan menjelaskan penertiban itu sudah keputusan final. Alasannya, upaya serupa sudah dilakukan beberapa kali. Namun para pedagang selalu membandel dengan melakukan penolakan.

"Dalam penertiban kali ini dibantu personil gabungan dari kepolisian dan TNI dengan total sebanyak 487 petugas," ungkapnya dikutip republikjatim.com

Ditanya soal kericuhan saat penertiban, Yany menjelaskan jika kericuhan itu akibat ulah oknum provokator di lapangan. Menurutnya, para provokator ini berupa menggagalkan upaya penertiban yang dilaksanakan Pemkab Sidoarjo.

"Ada dua orang berhasil diamankan petugas saat kericuhan. Usai pembongkaran lapak pedagang hari ini lokasi bakal disterilkan selama tiga hari dan dipantau petugas di lapangan," ungkapnya.

Dampak lain dalam penertiban itu, perekonomian di Pasar Larangan sempat lumpuh selama beberapa jam. Hal ini akibat terjadi kericuhan antar pedagang dan petugas gabungan dalam pembongkaran lapak untuk relokasi itu.


Sejumlah toko di sekitar lokasi pengertian terpaksa tutup untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Para pemilik toko mengaku takut ada bentrok antar petugas dan pedagang.

Sementara Kabag Ops Polresta Sidoarjo, Kompol Christian Bagus Yulianto mengaku menerjunkan 487 personil gabungan dalam penertiban itu. Penerjunan ratusan personil ini sebagai antisipasi terjadinya kericuhan.

"Saat terjadi keributan antar petugas dan pedagang hingga mengakibatkan seorang korban luka-luka, petugas mengamankan dua orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi penertiban," ungkapnya.

Christian menguraikan dua orang provokator itu diamankan petugas kepolisian lantaran diduga memprovokasi pedagang lain untuk melakukan aksi penolakan saat petugas melakukan penertiban.

"Kami berharap sejak awal penertiban berjalan sesuai rencana bakal tertib dan tidak ada kendala," pungkasnya.

Reporter:tim


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia