Uniknya Batik Ciprat Motif Baru Dari Penyandang Disabilitas di Aston Sidoarjo Hotel


Sejumlah penyandang disabilitas Kabupaten Sidoarjo, membuat karya berupa batik ciprat.foto:tri

   
SIDOARJO||KABARZINDO.com - Sejumlah penyandang disabilitas Kabupaten Sidoarjo, membuat karya berupa batik ciprat.

Proses pembuatannya hanya dengan mencipratkan cairan malam pada selembar kain serta menggunakan alat sederhana. 
Mereka mempraktekan cara membuatnya di acara kegiatan "Kelas Batik Ciprat", yang digelar oleh Komunitas Australia Global Alumni  bekerjasama dengan Rumah Kinasih Blitar,Sabtu (4/3/2023) di Kayana Restaurant Aston Sidoarjo Hotel. 

Cara membuat batik ciprat ini terbilang mudah, sebab hanya dengan mencipratkan larutan malam ke selembar kain katun. Pencipratannya pun biasanya menggunakan kuas, lidi maupun tangan.

Edy Cahyono, pendiri Yayasan Rumah Kinasih
 menjelaskan, dalam proses pembuatan batik ciprat prosesnya hampir sama dengan kain batik yang lain. Namun dalam pembuatan batik ciprat tak menggunakan alat canting seperti lazimnya.

"Batik ciprat ini yang paling mudah dilakukan bagi penyandang disabilitas. Dulu pernah kami coba pakai canting, tapi agaknya cukup menyulitkan para kawan-kawan ini," jelas Edi Cahyono kepada Kabarzindo.com.

Edy menambahkan,yayasan Rumah Kinasih merupakan sebuah Yayasan yang berada di Blitar Jawa Timur sebagai pelopor gerakan kewirausahaan untuk teman-teman inklusif dengan membuat karya sehingga bisa mandiri dan berdaya saing. 
"Harapan kami paska dari hasil pelatihan ini, Aston Sidoarjo hotel  juga mengakomodir hasil karya mereka ada outlet yang ada di Aston hotel ini supaya untuk terus memotivasi hasil karya mereka," ucap Edy.

Komunitas Australia Global Alumni menggelar kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan ketrampilan kepada penyandang disabilitas salah satunya batik ciprat yang digelar sekarang ini. Suatu gagasan besar untuk memberikan pemberdayaan penyandang disabilitas. 


Abdul Majid seorang penyandang disabilitas sensorik netra (totally blind) asal Kabupaten Sidoarjo untuk terus berbuat baik dan berdampak positif bagi kelompok disabilitas dan anggota keluarganya. 

Pasalnya, program D-Link Project yang ia gagas berhasil terpilih sebagai 25 proposal terbaik dan berhak mendapatkan dukungan pembiayaan penuh dari pemerintah Australia lewat skema hibah alumni (Alumni Grant Scheme / 2022 AGS Round-2) yang diadministrasikan oleh Australia Award Indonesia (AAI). 

Menurut Abdul Majid yang juga alumni Queensland University of Technology Australia itu , D-Link Project bertujuan untuk memfasilitasi dan memberdayakan kelompok disabilitas dan anggota keluarganya di bidang kewirausahaan.
 
Menjawab hal itu, proyek D-Link hadir dengan terobosan baru yang telah disesuaikan dengan kondisi ragam disabilitas dan tantangan globalisasi. 

“Pertama, D-Link Project secara bertahap akan membuka program pelatihan yang inklusif di bidang kewirausahaan yaitu pelatihan membatik metode ciprat untuk semua ragam disabilitas dan pelatihan memangkas rambut yang diperuntukkan kepada orangtua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus.

Kegiatan tersebut sebagai wadah para penyandang disabilitas yang ingin menciptakan kemandirian ekonomi dengan cara berwirausaha," Jelas Majid. 

Sementara itu Rendy Eka Saputra Sales Manager Aston Sidoarjo Hotel mengatakan bahwa Aston Sidoarjo hotel 
sebagai fasilitator dan memberikan support dalam setiap penyelenggara suatu kegiatan.Kebetulan ketrampilan batik ciprat yang di gelar komunitas Australia Global Alumni, sudah berjalan 2 hari ini dan kami akan mensuport setiap kegiatan yang dilakukan oleh client. 

"Aston Sidoarjo akan tetap mendukung dan memberikan pelayanan terbaik kepada setiap custamer yang menjadikan Aston Sidoarjo ini sebagai tempat untuk setiap kegiatan" ucapnya. 

Reporter:tri



 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia