Tak Hanya Kaki Palsu, Dinsos Janjikan Bantuan Modal Bagi Disabilitas Toyoresmi



Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana. ( ft/ Rohmad)

KEDIRI|| KABARZINDO.com -Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri bertindak cepat, menyikapi seorang warga Desa Toyoresmi ekonominya lumpuh, pasca Kaki kirinya diamputasi. Dimana, kondisi seorang warga paruh baya tersebut kesulitan ekonomi.

Hal ini terlihat, saat tim survey Dinsos Kabupaten Kediri bertandang ke rumah Sri Wahyuni (50), di Dusun Besuk, Desa Toyoresmi, Kecamatan  Ngasem, Rabu pagi (08/02/2023)

Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana, pihaknya telah menurunkan tim survey untuk melakukan pengecekan secara langsung terhadap kondisi riil di lapangan.

Selain menjanjikan Alat Bantu Mobilitas (ABM) untuk Sri Wahyuni agar bisa beraktifitas kambali, Dinsos juga akan memberikan bantuan modal agar bisa berjualan kembali.

"Hari ini sudah dilakukan survey dan assesment. Tapi, saya belum tahu hasilnya" ujar Bu Nana sapaan akrabnya, saat ditemui diruang kerjanya Rabu sore (8/2).

Dari survey dan assesment itu, Bu Nana, menjabarkan, pihaknya akan mengetahui apakah yang bersangkutan layak menerima bantuan kaki palsu maupun  bantuan program yang lain.

"Kalau memang layak mendapatkan kaki palsu, akan segera kita tindak lanjuti," janjinya.

Terkait dengan anggaran, Bu Nana menyebut bahwa, program bantuan kaki palsu yang diharap Sri Wahyuni belum masuk di dalam anggaran. Namun, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Kementerian Sosial. 

"Kebetulan Kabupaten Kediri mendapat atensi prioritas dari Kementerian Sosial, tapi jika slotnya sudah habis akan kita masukan di PAK. Kalau bantuan dari Kementeriannya biasanya lebih cepat. Berkisar dua bulan sudah terealisasi " urainya.

Bu Nana juga menyebut bahwa, dibawah kepimpinan mas Dhito, Pemerintah Kabupaten Kediri sangat konsen dan sungguh-sungguh dalam memberi pelayanan.

" Utamanya penyandang disabilitas, diprioritaskan oleh Mas Bup" tutupnya.

Di tempat terpisah, saat ditemui dirumahnya, Sri Wahyuni membenarkan jika telah di datangi tim dari Dinsos Kabupaten Kediri. Ia juga dimintai KTP dan Kartu Keluarga oleh petugas Dinsos.

"Tadi ada yang kesini mas, rombongan dari Dinsos, tapi nggak tahu kapan bantuannya akan turun"  ucap Sri  Wahyuni, dengan nada Polos.

Diberitakan sebelumnya, Sri Wahyuni (50) dan sang  suami Subakir (52), harus bertahan hidup ditengah keterbatasan yang mereka miliki. Terlebih, sejak kaki perempuan paruh baya tersebut diamputasi dua tahun silam.

Sebelum kakinya diamputasi, Sri Wahyuni memiliki usaha warung, dan sang suami  sebagai buruh serabutan.Namun, karena sang istri tidak bisa berkatifitas lagi usai kakinya diamputasi, Subakir juga tak bisa bekerja lagi dan waktunya dihabiskan untuk merawat sang istri.


Reporter: Rohmad


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia