Jakarta, Kabarzindo.com - Bhayangkara FC U-14 keluar sebagai juara ketiga Elite Pro Academy (EPA) U-14 setelah menang tipis 1-0 atas Persib Bandung U-14, Kamis (22/9/2022) pagi di Lapangan Sintetis Akademi Persija, Pulomas, Jakarta.
Jalannya pertandingan berlangsung sengit terutama di dua menit awal babak pertama, kedua tim saling melancarkan serangan. Memasuki menit ketiga kendali permainan ada pada Persib.
Namun pada menit ke-6 tercipta gol kejutan oleh bek kanan Bhayangkara Faisal Nur Rokhmana yang mengambil tendangan bebas melintas ke posisi sayap kiri di dekat sudut sepak pojok sisi kanan Persib.
Sekilas tendangannya tampak melambung tinggi, sehingga para pemain dan penjaga gawang Persib Mickael Darmawan berpikir bola akan keluar. Tak disangka, bola menukik masuk ke pojok kiri atas gawang.
Gol cepat itu pun disambut suka cita semua pemain dan bench Bhayangkara. Mereka saling berpelukan meluapkan kegembiraan.
Kecolongan gol, Persib bereaksi dengan makin gencar melakukan serangan. Bahkan, Bhayangkara kesulitan keluar dari tekanan, dipaksa sesekali melancarkan serangan balik. Tetapi, kembali dengan cepat dipatahkan para pemain bertahan Persib.
Sempat memainkan tempo permainan di dua menit jelang bubaran pertama, Bhayangkara lagi-lagi mendapatkan pressure ketat, dan kembali mudah kehilangan bola hingga waktu normal 25 menit plus 3 menit waktu tambahan usai. Beruntung tidak ada gol yang tercipta.
Lanjut babak kedua, skema permainan masih tetap sama. Tak hanya itu, serang-serangan Persib semakin membahayakan. Sedangkan serangan balik Bhayangkara selalu dipatahkan kiper Persib yang terlihat tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama di babak pertama.
Begitu pluit akhir babak kedua ditiup wasit, semua pemain dan ofisial yang ada di bangku cadangan spontan berlarian masuk lapangan.
"Anak-anak baru pertama kali merasakan perebutan juara ketiga, mungkin ini mental, ini juga kompetisi yang luar biasa, jadi nervous juga ada, karena lawan juga bagus, kita juga bagus, tapi anak-anak diuntungkan dengan gol cepat tadi, sehingga kita lebih rileks mainnya," ujar Aulia Tri Hartanto, Pelatih Bhayangkara FC U-14.
Dia membocorkan taktik meredam agresivitas Persib, yaitu disaat lawan menekan dalam tempo tinggi, press built up, timnya bermain lebih tenang. "Kita lebih dingin, nah ketika bola mati, free kick, kita ambil recovery di situ. Kita lebih pelan, kita nikmati, tapi kuncinya nggak mudah hilang bola,
kita nggak ikut irama lawan, saat lawan direct cepat, kita tetap main bola pendek cepat, yang penting tidak mudah kehilangan bola," ungkapnya.
Mengomentari pencetak gol satu-satunya, Aulia mengakui kalau anak didiknya ini punya keistimewaan bola mati. "Dari posisi bek kanan mengambil bola ke posisi sayap kiri, dan Alhamdulillah, tidak menyangka bola langsung masuk, kemungkinan kiper Persib silau sinar matahari," terangnya.
Namun, Aulia mengakui kalau memang yang cetak gol itu istimewa umpannya. "Dari lima kali penjuru selalu dapat peluang, selalu on target, setiap latihan algojonya memang Faisal Nur," ucapnya.
Sementara itu, Katim Pembinaan Mental dan Fisik AKP Priyo Santoso mewakili Manajer Bhayangkara FC U-14 AKBP Zulham Effendy punya penilaian tersendiri.
"Menurut saya, anak-anak ini nggak layak juara tiga, cuma faktor keberuntungan saja yang tidak berpihak kepada kita saat semifinal lawan Dewa United, Selasa lalu, tapi mau bagaimana namanya sepak bola tidak bisa diperkirakan," tuturnya.
Dikatakan Ndan Bro, biasa disapa AKP Priyo Santoso, tidak bermaksud meremehkan tim lain, tapi menurutnya memang timnya punya kualitas pemain yang bagus, juga permainan tim yang bagus.
"Saya melihat persiapan anak-anak U-14 ini mepet, hanya dibentuk dalam dua pekan, dan langsung berkompetisi, maka kita benahi mental pemain karena waktu persiapan yang mepet, kalau tidak punya mental, tidak mungkin sampai di sini (juara tiga)," tutupnya.
Editor : Red/Iin