Beberapa Langkah Memahami Penyakit Stroke dengan Mudah

Tri | Health


ilustrasi

Jakarta,kabarzindo.com- Stroke adalah cedera vaskuler apa pun yang menyebabkan berkurangnya aliran darah otak ke daerah otak tertentu, menyebabkan gangguan sistem persarafan. Secara umum, penyebabnya dibagi menjadi dua, yakni: sumbatan (stroke iskemik) dan perdarahan (stroke hemoragik).

Penyebab

Penyebab utama stroke ada beberapa macam. Pertama, penyakit pembuluh darah arteri yang ditandai dengan penumpukan material lemak di dinding pembuluh darah atau aterosklerosis, misalnya arteri servikal atau cabang Aorta, berbagai arteri intrakranial.

Kedua, kardioembolisme yakni sumbatan pembuluh darah arteri di jantung yang disebabkan oleh benda asing seperti bekuan darah atau gelembung udara. Kardioembolisme ini dapat berupa fibrilasi atrial (denyut jantung menjadi lebih cepat dari normal akibat gangguan sinyal elektrik di atrium jantung), atau endokarditis (kondisi di mana jaringan yang melapisi bagian dalam jantung dan katup jantung menjadi meradang alias merah dan bengkak).

Ketiga, penyakit pembuluh darah kecil.
Keempat, penyebab lain, seperti penyakit arteri lainnya (diseksi, vaskulitis), penyakit sistem aliran darah atau hematologi (sindrom antifosfolipid, trombositosis esensial, polisitemia rubra vera).

Faktor risiko

Beragam faktor risiko terjadinya stroke harus kita ketahui dan waspadai, misalnya usia di atas 60 tahun, jenis kelamin pria, ras Afrika-Amerika, hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan/penyakit jantung (misalnya fibrilasi atrium, stenosis mitral, infark miokard), kencing manis, transient ischemic attack (mini stroke), dislipidemia (peningkatan kolesterol total dan LDL serta penurunan HDL), kadar kalium serum rendah, merokok, ada riwayat keluarga yang juga menderita stroke, penyalahgunaan obat (kokain, heroin, amfetamin, mariyuana), kontrasepsi oral, migren.

Faktor risiko ini beberapa dapat dikendalikan, dan beberapa memang sudah ditakdirkan demikian. Untungnya, hingga 90 persen dari semua kejadian stroke dapat dicegah. Sisanya (10 persen), disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

Potret klinis

Pada stroke iskemik (SI), tanda-gejala bisa mendadak, tanpa peringatan sebelumnya. Boleh jadi dijumpai bicara tergagap. Bila SI disebabkan karena kemacetan aliran darah (oklusi) di arteri serebral anterior, maka berakibat memengaruhi kinerja otak bagian lobus frontal. Akibatnya, muncullah gangguan pemahaman, kesadaran, kapasitas mental, pengambilan keputusan. Lumpuh (paralisis) atau berkurangnya kepekaan kulit (hipestesi) anggota gerak tubuh bagian bawah.

Stroke batang otak menyebabkan gangguan kesadaran dan muntah. Keluhan lain, seperti kelemahan kaki atau tangan, kebutaan di separuh lapang pandang penglihatan, gangguan sensoris-motoris, mati rasa, ketidakmampuan mengenali subjek yang sebelumnya familiar (agnosia), gangguan berkomunikasi dari aspek pemahaman atau penggunaan bahasa (afasia) dapat dijumpai pada penderita SI, sesuai bagian otak yang terkena.

Vertigo, pingsan, pandangan dobel/berbayang (diplopia), gangguan lapang pandang, kelemahan, lumpuh, pelo, sulit menelan, gangguan koordinasi otot (ataksia), pupil bergerak tak terkendali(nistagmus) dapat terkait dengan insufisiensi arteri vertebrobasilar.

Pada stroke intraserebral hemoragik (ICH), ditandai dengan pusing mendadak, muntah, tekanan darah meningkat, gangguan persarafan yang berlangsung lama. Mirip dengan SI, ICH seringkali dikaitkan dengan defisit sensoris dan motoris kontralateral terhadap lesi otak. Sebesar 40 persen penderita ICH mengalami perdarahan hebat di otak dalam beberapa jam pertama.

Deteksi cepat

Menggunakan akronim FAST, dapat dengan mudah mengenali beragam gejala stroke. (F)ace, apakah wajah merot atau mencong ke salah satu sisi? (A)rms,

gangguan persarafan pada penderita stroke sekaligus menentukan terapi yang sesuai. CT scan adalah baku emas untuk membedakan stroke iskemik dan hemoragik.

Jika seseorang dicurigai terkena serangan stroke, maka beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan: pertama, segera membawanya ke UGD terdekat, kedua, pastikan bahwa jalan napas, ventilasi, dan sirkulasi organ tubuhnya stabil, ketiga, monitor dan terus awasi tekanan darahnya, keempat, hindari memberinya makan/minum melalui mulut, kecuali keselamatannya dapat dipastikan.

Kelima, persiapkan akses intravena, agar memudahkan dokter memulai infus saline, keenam, segera setelah diinfus, maka dokter akan segera merekomendasikan tes fingerstick glukosa, panel biokimiawi,uji koagulasi, hitung darah, dan elektrokardiografi (*)


 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia